Rabu, 22 Desember 2010

aspek perkembangan masa dewasa dini dan madya


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam perkembangan manusia terdapat beberapa masa perkembangan diantaranya adalah masa dewasa dini dan dewasa madya yang memiliki aspek perkembangannya masing-masing yaitu aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan kognitif dan aspek perkembangan sosial-emosional. Aspek perkembangan ini yang menyertai seseorang didalam masa perkembangannya masing-masing.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan:
1.      Apa saja aspek perkembangan fisik dewasa awal dan madya?
2.      Apa saja Aspek Perkembangan Kognitif dewasa awal dan madya?
3.      Apa saja aspek perkembangan sosial-emosionl dewasa awal dan madya?
C.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dan dirumuskan tujuan adalah:
1.      Agar mengetahui aspek perkembangan dewasa awal dan pertengahan
2.      Agar mengetahui aspek perkembangan kogniti dewasa awal dan madya
3.      Agar mengetahui perkembangan sosial-emosional  dewasa awal dan pertengahan.






BAB II
PEMBAHASAN
Aspek Perkembangan Dewasa Awal dan Pertengahan:
Fisik, Kognitif dan Sosial-Emosional
A.    Dewasa Awal (18-40 tahun)
1.      Aspek-aspek Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik (papalia dan Olds,2001). Pada pertumbuhan fisiknya dewasa awal sedang mengalami masa peralihan dari masa remaja ke masa tua. Pada masa ini seseorang tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa atau matang (maturity). Segala tindakannya sudah dapat dikenakan aturan-aturan hukum yang berlaku. Pada masa ini ditandai dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi dan kemampuan reproduksi. Hal inilah yang menandai adanya transisi fisik.Secara nyata perubahan ciri-ciri fisik dewasa awal tidak dapat dilihat, karena merupakan kelanjutan dari perkembangan fisik pada remaja yang sangat pesat dan dapat dilihat secara nyata, tapi perkembangan fisik dewasa dianggap sebagai puncak perkembangan fisik. Karena dalam perkembangan fisik dewasa awal merasa kuat, maka kesehatan menjadi kurang diperhatikan dan dijaga. Memang hal ini kurang berpengaruh di masa dewasa awal, namun akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
a.       Kekuatan dan Energi
Pada masa dewasa awal, seseorang menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembangkan diri. Kehidupan karir seringkali menyita perhatian dan energi bagi seorang individu. Biasanya pada masa ini, mereka merintis dan membangun kehidupan ekonomi agar benar-benar mandiri dari orang tua.


b.      Ketekunan
Seseorang harus memiliki kemauan untuk bekerja keras yang disertai dengan ketekunan untuk dapat mencapai kemampuan dalam ekonomi. Seseorang pada umumnya akan tekun mengerjakan tanggung jawab pekerjaannya ketika mereka menemukan posisi kerja yang sesuai dengan minat, bakat dan latar belakang pendidikannya.
c.       Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang berasal dari kesadaran diri sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah motivasi internal dimana biasanya orang yang memiliki motivasi internal berusaha keras tanpa dipengaruhi lingkungan eksternal sampai mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
d.      Kesehatan Dewasa Awal
Masa dewasa awal adalah masa dimana seseorang mencapai puncak kemampuan fisik dengan kondisi yang paling sehat. Namun pada masa ini kemampuan fisik individu juga mulai menurun. Kekuatan dan kesehatan otot mulai menunjukkan penurunan sekitar umur 30-an. Pada masa ini beberapa individu berhenti berpikir tentang bagaimana gaya hidup pribadi akan mempengaruhi kesehatan hidup mereka selanjutnya pada kehidupan dewasa. Dalam studi longitudinal, kesehatan fisik di usia 30 tahun dapat memprediksikan kepuasan hidup pada usia 70 tahun yang mana lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
Pada masa dewasa awal, sistem indera individu menunjukkan sedikit perubahan, tetapi lensa mata kehilangan elastisitasnya dan menjadi kurang mampu mengubah bentuk dan fokus pada benda-benda yang berjarak dekat. Kemampuan pendengaran mencapai puncak pada masa remaja dan tetap konstan pada permulaan dewasa awal, tetapi mulai mengalami penurunan pada akhir masa dewasa awal. Pada pertengahan sampai menjelang akhir 20-an, jaringan lemak tubuh bertambah. Kondisi kesehatan dewasa muda dapat ditingkatkan dengan mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan.
Menurut Hurlock, puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan dua puluhan, setelah itu terjadi penurunan lambat laun hingga awal usia empat puluhan. Oleh karena itu, pada masa dewasa muda lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah secara fisik sehingga penyesuaian fisik berjalan dengan baik. Pada masa ini individu sudah menyadari adanya kekurangan fisik pada dirinya namun juga menyadari bahwa ia tidak dapat menghapus kekurangannya tapi masih mampu untuk memperbaiki penampilan, hal ini menimbulkan minat yang menyangkut pada diet, olah raga dan aspek kecantikan. Minat akan penampilan ini akan berkurang menjelang usia tiga puluhan karena dirasa semakin kuatnya ketegangan dalam pekerjaan dan rumah tangga.
2.      Aspek Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir dan bahasa. Pada masa dewasa perkembangan kognitif terjadi pada tahap operasional formal yang merupakan tahap terakhir perkembangan kognitif menurut Piaget. Tahap ini dimulai pada umur 11 tahun dan terus berlanjut sampai dewasa, tahap perkembangan kognitif ini ditandai dengan diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis dan nilai.
3.      Aspek-aspek Perkembangan Sosial-emosional
a.       Bahaya Personal dan Sosial Pada Masa Dewasa Dini
Berbagai bahaya yang bersifat personal dan sosial pada masa dewasa dini berasal dari kegagalan untuk menguasai beberapa atau sebagian besar tugas perkembangan yang penting pada usia tersebut, yang mengakibatkan seorang individu tampak belum matang disbanding dengan orang dewasa muda lainnya. Hingga 30 tahlazimlah apabila pria maupun wanita kurang matang dalam beberapa aspek perilaku tertentu, tetapi pada saat yang sama kematangan dalam aspek perilaku lainnya tampak jelas. Secara bertahap, lewat prestasi dan harapan baru dari kelompok sosial, sikap ketidakmatangan yang menandai awal priode ini menghilang, digantikan oleh perkembangan yang lebih seimbang dan lebih matang.
Menguasai tugas-tugas pada masa perkembangan selalu sulit, dan kesulitan ini meningkat apabila ada rintangan yang menghambat perkembangan seseorang. Beberapa bahaya terhadap penyesuaian diri dan sosial yang sangat umum dan sering muncul selama tahun-tahun awal akil balik. Sementara semua orang dewasa tidak perlu mengalami semua bahaya ini, kebanyakan dari bahaya tersebut akan dialami pada suatu ketika oleh mayoritas orang dewasa muda.
b.      Minat sosial
Masa dewasa ini sebagaimana ditekankan oleh Erikson, merupakan masa “krisis keterpencilan”. Dalam masa ini pria dan wanita sering merasa kesepian. Pria muda yang belum menikahsering tidak tau apa yang harus dikerjakan pada waktu-waktu luang. Seperti halnyawanita dewasa yang belum menikah, mereka merasa kesepian karena temateman lama sudah berpencar dan banyak diantaranya yang sudah sibuk dengan urusan keluarga, aau sibuk berpacaran. Akibatnya mereka kehilangan pergaulan yang menyenangkan masa remaja ketika selalu ada teman untuk diajak berbincang-bincang atau melakukan keiatan bersama lainnya.
Dari sekian banyak pergeseran di bidang minat dan kegiatan sosial, dibawah ini dicantumkan pergeseran atau perubahan yang paling sulit dan paling banyak ditemui. Suatu perbandingan terhadap pola-pola minat sosial masa remaja dan dewasa menunjukkanbahwa terdapat perubahan atau pergeseran yang radikal.
1)      Perubahan dalam peran serta sosial
Keterlibatan dalam kegiatan sosial yang dirasakan begitu penting sewaktu remaja karena nilai prestasinya, terpaksa dikurangi pada masa dewasa dini. kehidupan sosial mereka umumnya dipusatkan di rumah dan anggota-anggota keluarga menggantikan peran teman. Karena pola kehidupan tidak sama bagi semua orang muda, maka volume maupun bentuk peran serta sosial juga bevariasi. Pada umumnya, peranserta dalam kegiatan sosial di luar meningkat setelah menjelang usia setengahbaya yaitu dari pertengahan sampai masa akhir usia 30-an. Selain itu pola peranserta sosial bagi yang sudah menikah berbeda daripada bagi yang belum menikah.  
2)      Perubahan dalam persahabatan
Keinginan  untuk populer dan mempunyai banyak teman mulai memudar pada awal masa dewasa, terutama pada suami-isteri muda dengan kesibukan mereka yang berorientasi pada tugas dan tanggungjawab yang keluarga. Mereka yang belum menikah juga lebih selektif dalam memilih teman disbanding dengan anak-anak remaja yang tidak memilih-milih teman. Oleh sebab itu orang dewasa tidak banyak temannya, tetapi hubungan mereka lebih akrab. Sebagaimana helnya pada setiap tahap usia, orang dewasa juga memilih teman-teman mereka berdasarkan kecocokan.
3)      Perubahan dalam kelompok sosial
Keakraban antar teman yang ada pada masa remaja akan berlanjut kemasa dewasa. Orang dewasa muda pada umumya mempunyai kelompok teman akrab atau teman yang dapat dipercaya yang jumlahnya kecil saja. Biasanya mereka itu adalah teman-teman lama, kecuali kalau keadaan telah berubah begitu banyak sehingga mereka tidak lagi cocok dengan teman-teman lama.

B.     Dewasa Madya (40-60 tahun)
1.      Aspek-aspek Perkembangan Fisik
a.       Rusaknya fungsi organ seksual
Setelah usia 50 tahun,  terjadi penurunan berangsur-angsur pada aktivitas gonad, walaupun pada usia 70 tahun dan 80 tahun pria masih bisa membuahi istrinya.
b.      Nafsu seksual menurun
Menurunnya nafsu seksual seiring dengan menurunnya fungsi organ seksual. Ini merupakan akibat dari rusaknya fungsi gonad dan sebagian disebabkan oleh hal-hal yang bersifat psikologis, misalnya hubungan perkawian atau pkerjaan yang tidak serasi, kekhawatiran tentang masalah ekonomi atau rumah tangga.
c.       Penampilan kelelakian menurun
Dengan menurunnya aktivitas gonad, pria kehilangan ciri kelelakiannya dan menampilkan beberapa cirri yag bersifat kewanitaan, misalnya intonasi suaramenjadi lebih tinggi, rambut di kepala dan ditubuh berkurang, tubuh  menjadi lebih gemuk sedikit, terutama pada paha dan perut.
d.      Gelisah akan kepriaannya
Laki-laki yang penampilan dan tingkah lakunya kurang maskulin akan lebih memperhatikan kejantanannya. Keadaan ini sering mengarah keinpoten.
e.       Ketidaknyamanan fisik
Banyak pria usia madya mengeluh karena mengalami depresi, gelisah, lekas marah, sensasi yang sungguh menggelikan, kepala pusing, insomnia, gangguan pencernaan, ketegangan, rasa tidak menentu secara tiba-tiba letih dan masih banyak penyakit kecil-kecilan. Beberapa kondisi ini memang nyata namun beberapa lainnya hanyalah khayalan.   
f.       Menurunnya Kekuatan dan daya tahan tubuh
Kemunduran ini sebagian disebabkan kesehatan yang buruk dan sebagian lagi dari difesiensi gonad. karena nilai sosial yang tinggi yang ditaruh pad daya tahan tubuh dan kesehatan, pria pada umumnya merasa bahwa mereka telah kehilangan keperkasaan apabila kesehatan dan daya tahan tubuhnya mulai menurun.
2.      Aspek Perkembangan Kognitif
Perkembagan Kognitif adalah Perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir dan bahasa. Pada masa dewasa perkembangan kognitif terjadi pada tahap operasional formal yang merupakan tahap terakhir perkembangan kognitif menurut Piaget. Tahap ini dimulai pada umur 11 tahun dan terus berlanjut sampai dewasa, tahap perkembangan kognitif ini ditandai dengan diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis dan nilai.


3.      Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
Penyesuaian sosial pada setiap tahap usia ditentukan oleh dua faktor. Pertama adalah sejauh mana seseorang dapat memainkan peran sosial secara tepat sesuai dengan apa yang diharapkannya. Kedua ia memainkan salah satu peran penting dalam mengembangka tugas seseorang selama usia madya adalah untuk mencapai tanggung jawab sebagai warga Negara dan tanggung jawab sosial.
a.       Bahaya personal
Ada beberapa bahaya personal bagi orang berusia madya dalam menyesuaikan diri dengan peran dan gaya hidup baru. Dari itu semua, ada enam macam yang dianggap umum dan serius.
1)      Diterimanya kepercayaan tradisional
Diterimanya kepercayaan tradisional tentang ciri-ciri usia madya mempunyai pengaruh yang sangat mendalam terhadap perubahan perilaku fisik yang terjad seiring dengna bertambahnya usia. Seseorang yang mengalami menopause misalnya, seiring disebut sebagai “masa krisis” (critical period), kepercayaan seperti ini dapat menambah rasa takut yang tidak menentu, seperti dikatakan oleh parker.
2)      Idealisasi anak muda
Banyak orang usia madya khususnya kaum pria secara konstan menentang pengelompokan usia dalam pola perilaku umum. Seorang pria mungkin akan menolak untuk patuh mengikuti rese dokter tentang diet atau akaa menolak untuk membatasi kegiatan walaupun dengan alasan dengan kesehatan. Seperti anak yang menjelang usia akil baliq, mereka juga tidak mau dibatasi perilakunya. Begitu juga orang yang berusia madya, mereka juga tidak mau dibatasi perilaku dan perilakunya, tetapi masing-masing dari contoh tersebut mempunyai alasan yang berbeda. Sikap pemberontak seperti itu berasal dari pengenalan terhadap nilai bahwa masyarakat mengikat anak muda dan karena itu mereka menentang terhadap setiap bentuk pembatasan, ini berarti mereka sedang tumbuh menjadi lebih tua. Kondisi yang seperti ini menyebabkan mereka yang berusia madya menderita biasa atau lebih serius.

3)      Perubahan peran
Merubah peran bukanlah masalah yang mudah, terutama setelah seseorang telah memainkan peran tertentu selama periode waktu yang relatif lama dan telah belajar memperoleh kepuasan dari peran tersebut. Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa terlalu berhasil dalam suatu peran nampaknya dapat mengakibatkan kekakuan sehingga proses penyesuaian terhadap peran lain akan menjadi sulit.
4)      Perubahan keinginan dan minat
Bahaya besar dalam penyesuaian diri seseorang pada masa usia madya timbul karena ia mau tidak mau harus mengubah keinginan dan minatnya sesuai dengan tingkat ketahanan tubuh dan kemampuan fisik serta memburuknya tigkat kesehatan fisik. Mereka mau tidak mau harus mencoba untuk mencari dan mengembangkan keinginan baru sebagai pengganti keinginan lama yang biasa dilakukan, atau jauh hari sebelum masa madya tiba mereka telah mengembangkan keinginan baru tersebut yang cukup menarik sehingga dapat membebaskannya dari perasaan tertekan dan tidak enak karena kehilangan keinginan yang biasanya dilakukan. Apabila hal ini tidak dilakukan mereka akan merasa bosan dan bingung karena mereka tidak tahu bagaimana cara memanfaatkan waktu yang begitu banyak. Seperti seorang dewasa yang menjadi bosan pada waktu mereka harus mencari berbagai kegiatan dan keinginan untuk mengisi waktu yang begitu banyak.
5)      Simbol status
Pada umumnya wanita semakin tua semakin tertarik pada simbol status seperti yang telah dibahas pada awal dari bab ini, yang dianggap sebagai ciri-ciri umum, yang dapat membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial, apabila keluarga tidak berusaha untuk mencapai atau memiliki symbol yang diinginkan. Dalam kasus seperti ini, ada tiga reaksi umum sebagai bagian dari wanita yang sangat membutuhkan simbol tersebut. Pertama, dia akan mengeluh dan mengomeli suaminya yang tidak dapat menyedakan cukup uang untuk memperoleh status tersebut. Kedua, dia akan bersikap boros dan menjerumuskan keluarganya dengan melakukan utang. Ketiga, dia bisa juga berbuat sesuatu dengan bekerja misalnya agar mempunyai cukup uang demi mencukupi kebutuhannya. Semua pola respon tersebut merupakan tanda betapa besar keinginan seseorang untuk memperoleh simbol status. Sikap seperti ini dapat menimbulakn percekcokan dengan keluarga, terutama perilaku yang ketiga tadi yang menjadikan banyak pria menjawab dan bersikap tidak menyenangkan. Karena ia sadar hal itu tidak mungkin ia peroleh.  
6)      Aspirasi yang tidak realistis
Orang berusia madya yang mepunyai keinginan yang tidak realistis tentang apa yang ingin dicapai menghadapi masalah yang serius dalam proses penyesuaian diri dan sosial, apabila kelak ia menyadari bahwa ia tidak bisa mencapai tujuan tersebut. Sikap tidak realistis ini sering merupakan faktor bawaan sejak masa remaja. Bahaya ini merupakan efek langsung bagi pria, sedang bagi wanita merupakan efek tidak langsung apabila suaminya atau tidak mampu untuk mencapai cit-cita yang diinginkan.
7)      Perubahan kepribadian
Sehubungan dengan hilangnya keperkasaan menyebabkan sejumlah orang usia madya berperilaku hamper sama dengan orang berusia muda yang sedang menunjukkan kejantanannya. periode ini bisa menjadi periode yang berbahaya bagi pria-pria, dimana ia masih mempunyai istri namun terlibat juga dalam urusan cinta dengan perempuan lain.










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa disetiap masa perkembangan terdapat aspek-aspek perkembangan yang mengiringinya yaitu aspek perkembangan fisik, adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik aspek perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir dan bahasa serta aspek perkembangan sosial-emosional yang terjadi pada masa dewasa yaitu dewasa awal dan dewasa pertengahan.














Daftar  Pustaka
Hurluck B. Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
http://www.google.co.id/m?q=aspek%20perkembangan%20dewasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar